Sabtu, 02 Juni 2012

Kacamata Untuk Penglihatan yang Lebih Baik

 




Pasti kalian sudah mengetahui kacamata itu apa dan bagaimana bentuknya. Coba tengok kanan atau kiri anda mungkin ada yang sedang menggunakan kacamata. Seperti yang kalian tau, kacamata merupakan alat yang digunakan untuk membantu kerja mata sebagai alat optik. Kacamata digunakan saat mata kita sudah tidak bisa lagi berfungsi secara normal atau mengalami kelainan. Kacamata terdiri dari lensa dengan kekutatan yang diatur untuk membantu agar bayangan bisa terbentuk tepat di retina kita. Untuk mengetahui tentang kacamata, kita mulai dengan mengetahui tentang titik dekat dan titk jauh manusia lalu kita klasifikasikan macam-macam kacamata yang cocok dipakai oleh mata berdasarkan kelainannya.
Titik dekat dan titik jauh
·         Titik dekat mata (Sn) atau Punctum Proximum (PP) adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata oleh mata dalam keadaan berakomodasi maksimum (lensa dalam keadaan paling tebal dan lebih cembung)
·         Titik jauh mata atau Punctum Remotum (PR), yaitu jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata dalam keadaan tak berakomodasi (lensa dalam keadaan paling tipis dan lebih pipih)


Untuk mata normal, titik dekatnya yaitu sekitar 25cm dan titik jauhnya berada di titik tak hingga (~).
Kelainan beserta kacamata yang cocok untuk digunakan
1.    Myopi (rabun jauh)
  • Mata tidak mampu melihat objek yang jauh
  • Titik jauh penderita ini kurang dari titik jauh mata normal
  • Bayangan terbentuk di depan retina
  • Kacamata yang cocok bagi penderita yaitu kacamata berlensa negatif (cekung) 
  • Prinsip kerja lensa cekung yaitu membuat obyek yang berjarak tak berhingga (jarak titik jauh mata normal) dapat dibentuk bayangannya pada jarak terjauh yang dapat dilihat oleh seseorang yang rabun jauh (jarak titik jauh mata myopi)
    S =  ~ ,  S’ = - PR penderita


2.    Hypermetropi (rabun dekat)   
  •          Mata tidak mampu melihat objek dalam jarak dekat 
  •          Titik dekat penderita ini lebih besar dari titik dekat mata normal 
  •          Bayangan terbentuk di belakang retina 
  •          Kacamata yang cocok bagi penderita yaitu kacamata berlensa positif (cembung) 
  •       Prinsip lensa positif disini digunakan untuk memindahkan (memundurkan) obyek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas. S =  25 cm ,  S’ = - PP penderita


3.    Presbiopi (rabun senja)
  • Mata tidak mampu melihat objek dalam jarak dekat maupun jarak jauh 
  • Titik dekat penderita ini lebih besar dari titik dekat mata normal dan titik jauhnya lebih jauh dari titik jauh mata normal 
  • Dikarenakan daya akomodasi lensa mata sudah berkurang 
  • Kacamata yang cocok bagi penderita yaitu kacamata bivokal yang berlensa positif (cembung) dan negatif (cekung)
4.    Astigmatisma 
  •       Mata tidak mampu melihat garis vertikal dan horizontal bersama-sama
  •       Kornea lebih melengkung ke satu arah sehingga berbentuk oval
  •     Sinar yang masuk ke mata sedikit menyebar sehingga bayangan tidak fokus pada retina.
  •       Kacamata yang cocok bagi penderita yaitu kacamata silinder
Fungsi kacamata dan lensa kontak bagi penderita kelianan mata yaitu untuk menambah atau mengurangi kekuatan fokus pada kornea dan lensa. Kekuatan yang diperlukan untuk memfokuskan bayangan secara langsung ke retina diukur dalam dioptri.





Sedikit Tapi Penting !!!!!
Apa anda pernah mengunjungi bisokop yang menyediakan film 3D atau anda pernah menonton melalui televisi anda ? Saat menyaksikan film 3D anda akan merasa objek bergerak keluar masuk layar dan seolah menuju ke arah anda. Sebenarnya objek itu tidak benar-benar keluar dari layar, melainkan hanya efek yang dihasilkan oleh kacamata 3D yang anda gunakan saat menonton film dan juga karena kemampuan sistem penglihatan binocular dari mata kita. Ayo kita cari tahu sistem kerja kacamata 3D yang sangat popular yaitu Kacamata berbeda warna Merah/hijau, atau merah/biru dan Kacamata Polarisasi. Tapi sebelumnya kita pahami dulu bagaimana sistem penglihatan binocular pada mata kita.
sistem binocular merupakan sistem mata yang membuat kita mudah menetukan seberapa jauh jarak objek tersebut secara akurat. Namun keakuratan perkiraan jarak akan menurun saat anda melihat dengan sebelah mata tertutup. Seperti yang kita tahu mata kita terpisah dengan jarak 2 inchi (5 cm). Dengan demikian setiap mata melihat objek dari perspektif yang sedikit berbeda, dan otak menggunakan perbedaan tersebut untuk menghitung jarak secara akurat. Otak memiliki kemampuan untuk mengkorelasikan dan memperkirakan posisi, jarak, bahkan kecepatan suatu benda melalui data yang diperoleh dari sistem binocular mata. Untuk menguji kemampuan binocular mata kita lakukan percobaan sederhana dibawah ini. Saya juga sudah mencoba dan mempu melihat perbedaannya . Ikuti langkah-lahkah ini : 
Fokuskan pandangan anda pada gambar sebuah mata di bawah ini. Lalu taruh ibu jari didepan hidung anda menghalangi pandangan. Pandangan tetap fokus pada gambar mata tadi. Maka anda akan melihat gambar mata tersebut berada diantara dua ibu jari. Dan jika fokus pandangan anda alihkan pada ibujari anda, maka ibujari anda berada di antara gambar dua mata. Jika hasil yang anda dapatkan seperti itu, maka sistem binocular anda masih berfungsi baik.
Selanjutnya ayo kita bahas tentang kacamata 3D. Dalam menonton film 3D, alasan kenapa anda memakai kacamata 3D adalah untuk mengumpan gambar yang berbeda pada mata. Layar sesungguhnya menampilkan dua gambar, dan kacamata menyebabkan satu gambar masuk ke satu mata, dan gambar lainnya masuk ke mata yang satunya. Terdapat dua sistem umum yang sering digunakan :        
A. Kacamata berbeda warna. Merah/hijau, atau   merah/biru
Sistem ini menggunakan kacamata berbeda warna. Merah/hijau atau yang lebih umum merah/biru. Pada film 3D, proyektor akan menampilkan dua jenis gambar sekaligus. Filter pada kacamata memperbolehkan hanya satu jenis gambar yang masuk ke tiap-tiap mata, kemudian otak akan menyelesaikan sisanya. Sistem kacamata berbeda warna ini mempunyai kelemahan. Warna pada film tidak terlihat dengan baik, sehingga kualitas gambar yang terlihat kurang begitu baik.



 B. Kacamata   Polarisasi
Metode yang digunakan adalah lensa polarisasi banyak digunakan karena menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Dua buah proyektor memproyeksikan dua respektif pada layar perak , masing-masing dengan polarisasi yang berbeda. Kacamata membuat hanya satu image yang masuk ke tiap-tiap mata karena terdapat lensa dengan polarisasi berbeda.



Sumber  :
http://medicastore.com/penyakit/852/Kelainan_Refraktif.html

POSTED BY :  Wahyu Puspitoningrum I0311036